Cara Mengatur Keuangan Antara Bisnis Dan Pribadi

Jiwai Bisnismu
3 min readSep 30, 2022

--

Penyebabnya bermacam-macam, salah satunya adalah ketidaktahuan pemilik bisnis mengelola keuangan, biasanya terjadi pada mencampur adukkan keuangan bisnis dan pribadi. Kira-kira Anda begini juga ngga? Atau ngga sadar ternyata belum melek financial..

Masalah keuangan ini jangan dianggap sepele lho..
biasanya pemilik usaha yang masih skala usaha kecil menganggap bahwa uang yang masuk yaa.. uang sendiri.

Karena modal itu biasanya didapat dari uang pribadi, tabungan, warisan, atau dari orang tua. Akhirnya perputaran uang yang masuk, pemilik merasa berhak untuk digunakan untuk apapun.

Buat kulineran, beli baju, beli mobil atau traveling keliling dunia.
Padahal usaha juga butuh sekali dana segar untuk disupport.
Misalnya untuk operasional, untuk pengembangan usaha, untuk biaya marketing.. dan lain-lain.

Apalagi usaha yang baru dirintis, itu ibaratnya bayi banget baru lahir.
Masih perlu diperhatikan gizinya, nutrisinya, memastikan tumbuh dengan sehat.

Sama halnya bisnis, terkadang pemilik pun harus rela kurang waktu pribadi dan kurang uang demi bisnisnya bertumbuh.

Nah.. sebagai pebisnis, apa saja sih yang perlu diperhatikan untuk mengelola keuangan supaya tidak membuat bisnis berujung bangkrut?

Simak ya teman-teman..Sedikit tips pengelolaan keuangan berikut, yang dirangkum dari beberapa sumber dan pengalaman pribadi.

Pisahkan uang pribadi dan uang usaha

Kenapa sih harus dipisah? ada beberapa manfaat teman-teman kenapa harus dipisah.
- Meningkatkan profesionalitas sebagai pelaku usaha
- Laporan keuangan lebih tertata
- Menghindari resiko keuangan yang rancu dan berantakan
- Mengantisipasi kebangkrutan

Terus bagaimana cara yang efektif?

Pertama, buatkan rekening berbeda untuk pribadi dan bisnis.
Jadi jelas nantinya untuk penggunaan rekening usaha dan rekening pribadi.

Kedua, disiplin dalam memisahkan alur transaksi masuk dan keluar antara rekening pribadi dan bisnis.
Ya. kuncinya hanya perlu disiplin dan tegas. Kalau teman-teman merasa ribet, atau tidak disiplin, nantinya akan rumit sendiri. Imbasnya masa depan bisnis lho ini..

Jadi percuma saja jika dibuatkan rekening berbeda namun tidak disiplin.
Anda sebagai pemilik usaha berhak mendapat gaji, besar nya terserah anda yang lebih tahu.

Namun alangkah baiknya selalu utamakan kepentingan alokasi dana untuk pengembangan bisnis.

Yang terpenting kebutuhan dasar teman-teman sudah cukup terpenuhi. Cukup pula untuk investasi ilmu jika memungkinkan.

Untuk gaji ini, terserah anda penggunaannya. Karena memang hak anda.

Ketiga, catat pengeluaran dan pendapatan
Simpan tanda bukti pembelian, pembayaran, dari supplier maupun mitra bisnis anda. Begitu pun transaksi pribadi.

Selalu sertakan bukti pembayaran entah itu transaksi kecil maupun besar.
Ini.

Keempat, belajar perhitungan akuntansi sederhana.
Dari orang-orang sukses di bisnis apapun, tidak ada satupun dari mereka yang tidak mengerti soal keuangan dan akuntansi.

Sebetulnya akuntansi sederhana juga dapat dipelajari melalui youtube, atau tanya kawan yang lebih paham akuntansi. Atau sharing dengan pebisnis lain yang sudah berjalan.

Seperti berapa modal Anda saat ini, nilainya harus sama dengan apa yang usaha anda miliki mungkin berupa stok produk, peralatan, mesin, kendaraan, aset, ditambah dengan uang cash yang ada termasuk nominal hutang perusahaan. Jika pun anda tidak mau mempelajarinya, Anda bisa menyewa akuntan.

Kelima, Evaluasi
Selalu rutin mengevaluasi apakah keuangan teman-teman sedang sehat atau sedang kurang baik.

Lakukan ini secara berkala dengan jarak waktu yang tidak terlalu lama.
Misalkan mingguan atau 2 mingguan, maksimal bulanan.

Semakin cepat kita tahu kondisi keuangan usaha kita, semakin cepat langkah apa yang akan diambil selanjutnya.

Kesimpulan.
Ada sebuah standar umum dalam dunia saham bahwa,
Perusahaan yang melantai di bursa saham didominasi oleh perusahaan yang diminati investor, yang sangat mudah mendapatkan pendanaan.

Kenapa bisa begitu?

Karena perusahaan-perusahaan ini mempunyai ciri-ciri fundamental keuangannya baik, dalam pengelolaan keuangan dan pertumbuhan laba.

Intinya, bukan kita berharap bisnis kita masuk bursa saham, namun walaupun perusahaan kita masih kecil, alangkah baiknya jika kita tiru pola fundamental keuangan setara bisnis besar.

Bukankah nantinya jika usaha kita sehat, profit meningkat, keuangan rapi dan baik. Sangat mudah untuk mencari investor yang ingin membesarkan usaha kita?

Nah, dengan pembasahan ini semoga teman2 paham ya, bagaimana cara mengelola keuangan secara dasar dengan benar.

Semoga bermanfaat.

--

--