Jiwai Bisnismu
5 min readJul 5, 2022

Kesalahan yang Sering Terjadi dalam Social Media Marketing dan Perlu Diperhatikan

Setiap pengguna socmed pasti pernah mengalami kesalahan dalam menjalankan tiap platform socmed yang digunakan, nah apakah itu sangat mempengaruhi sekali? apa lagi bagi para pelaku usaha yang menggunakan platform socmed untuk mempromosikan barang dagangan mereka.

Agar tidak melakukan kesalahan tsb, Somin ada beberapa tips nih buat teman2 yang masih sering melakukan kesalahan dalam promosi produk di socmed dan gimana sih cara mengatasinya.

Tapi sebelum itu mari kita kenali dulu sebab yang mempengaruhi kita melakukan kesalhan dalam menggunakan socmed.

  1. Tidak konsisten
    Contohnya saja kalau teman-teman lagi scrolling lihat-lihat akun olshop di Instagram karena tertarik sama penawarannya. Begitu lihat postingan terakhirnya 2 minggu yang lalu, kira-kira meragukan apa nggak Kebayang kan ya, Kalau teman-teman tidak konsisten posting.
    “Bukan derasnya air yang melubangi batu, tapi kekuatan konsistennya yang melakukan” Jadi konsisten itu sangat-sangat penting, ngga cuma di Instagram tapi juga yang lain, FB maupun WA.
  2. Bio atau profil tidak jelas
    Maksudnya gimana? Bio akun, tidak mencerminkan bisnis kita atau kurang profesional. Misalkan di bio tertulis jasa desain grafis, desain logo, produk kemasan murah” Di feed terisi hobi kita juga, dicampur-campur Akhirnya orang bingung, ini akun apa sebenarnya.
    Orang mau follow karena akunnya jelas ngapain Dan yang penting, feed,5 story, highlight harus sesuai dengan produk/jasa kita.
  3. Tidak berinteraksi
    Mendatangkan pengunjung ke akun kita itu nggak mudah. Sudah datang, ada yang komen atau DM ya harusnya dibalas.

Jangan dicuekin.. satu rahasia algoritma Instagram 2022, bahwa akun kita akan disebarkan ke lebih banyak follower, atau akun kita dianggap sebagai akun yang “penting” jika ada yang komen di IG kita.

Dan, jawaban komen kita pun jangan “aliran one liner” alias satu baris, singkat pula. Misalkan : thx, thank you, makasih dan lain-lain Kalau bisa usahakan yang panjang dengan emoticon,tapi variasikan teman-teman dengan kalimat.

Tips : Kalau ada komentar yang bagus dari follower, berikan “pin komentar” supaya komen dia jadi komen teratas.. Yang bisa memicu follower lain datang. Gitu ya

4. Postingan tidak menggunakan hastag
Wah ini mah udah bunuh diri istilahnya hehehe.. Akun baru pula.
Gimana mau menjangkau banyak follower? Kalau teman-teman lupa, posting gak pake hashtag, segera hapus dan ulangi posting saja. Sedikit repot tapi ngga sia-sia 30 hashtag dipakai boleh kok ..

Hashtag boleh dilampirkan di akhir caption, boleh di komen pertama. Dan itu semua ngefek kok..

5. Tidak ada tujuan
Sebenarnya ini mau diletakkan di nomor 2, tapi ya ngga papa lah di nomor 5 hehe

Ini dia, teman-teman walaupun ada contoh dari tim SOCA untuk posting rutin pagi, siang, sore. Milikilah tujuan yang jelas, misalkan 7 hari ini saya pengen ada follower nambah 100 Ya pegang target itu.

Kemudian, pecah menjadi tugas kecil, apa saja yang harus dilakukan untuk tercapai 100 follower itu? Apakah follow unfollow sehari berapa, apakah rajin komentar di akun besar berapa, apakah posting ditambahkan sehari jadi 6 kali.

Apapun.. Kalau tujuan jelas, dan direncanakan menjadi tugas kecil, maka tindakan teman-teman akan mengarah menuju ke sana. Kalau tidak tercapai? Sebelum evaluasi di hari ke-7, misal hari ketiga kok tidak menunjukkan hasil yang bagus, segera teman-teman cek apa yang keliru. Kalau ada yang tidak efektif, ganti caranya. Bukan ganti targetnya

Target tetap 100 follower, tapi caranya yang diganti begitu…

6. Membeli Follower

Selain sia-sia, akun teman-teman juga beresiko kena banned dari Instagram. Udah keluar uang, kena banned, waduh repot kan.

7. Tidak menggunakan Call to Action
Ini berlaku di IG maupun FB, Jadi setiap caption IG teman-teman usahakan di akhir menggunakan Call To Action.
Apakah itu? Ini adalah ajakan, mengarahkan, mereka harus ngapain?

Tujuannya apa? Jelas interaksi.. Dan misalkan penawaran jualan, tujuannya jelas konversi closingan

CTA misalnya seperti apa?

“Menurut kamu gimana?”
“Coba komen yang kamu bingung yang mana?”
“Kalau kamu tim mana, A atau B?”

Kalau bingung cari CTA, ada tips mudahnya, pake tehnik ATM

Apa itu? Amati , Tiru, Modifikasi.. ATM ke mana? Kepoin akun IG besar, atau yang interaksinya tinggi Cek apa saja CTA nya.. Jadi scrolling IG ada manfaatnya kan, ngga cuma baca berita gosip aja hehehe..

8. Promosi asal dan berlebihan

“Orang tidak suka dijualin, tapi orang faktanya malah suka membeli”
Nah bingung kan?

Ngga suka ditawarin jualan, tapi orang itu suka belanja, beli sesuatu apa yang menjadi kebutuhan, keinginannya.. Nah apa salahnya kita promosi?

Kan bagus kalau sering-sering promosi. Betul, sering promosi itu ke siapa dulu? Ingat prinsip jualan laris ini.

Jualan akan laku kalau sudah ada 2 prinsip ini, tanpa 2 hal ini jualan akan susah laku. Apa itu?

  • Sudah terbangun kepercayaan
  • Target marketnya sudah tepat

Nah kalau mau promosi sering-sering, pastikan 2 hal ini sudah terpenuhi. Contoh nih.. Teman-teman jualan ke pelanggan yang sering repeat order produk atau jasa kita. Sudah terbangun kepercayaan? Sudah dong, kan udah pernah beli Target market? Iya pasti karena sudah beli berarti memang butuh.

Jadi, promosi ke orang-orang ini tidak jadi masalah. Sering broadcast promosi.

Nah yang jadi kesalahan di social media marketing adalah promosi di status, promosi di akun orang lain,tembak sana-sini, parahnya spam di japri, DM, tanpa ba-bi-bu suruh-suruh order.

Jangan ya teman-teman.. Selain akan memperburuk reputasi teman-teman sendiri dan SOCA, itu tidak ada gunanya.

Lalu gimana promosi yang betul?

Ini langkahnya :

Pertama tentu cari interaksi dulu, supaya apa?

Supaya kita bisa “memaksa” algoritma Facebook atau Instagram menyebarkan akun kita ke aakun orang lain yang belum pernah tahu akun kita dengan lebih banyak.

Kedua, saring mereka dengan cara memberikan umpan

setelah ada interaksi, teman-teman bisa membuat postingan untuk menawarkan konsutasi gratis tentang logo, atau desain dengan cara kontak ke WA kita.

Atau ketika ada event promo dari SOCA, buat postingan promo diskon dan untuk tahu info lebih lanjut, kontak ke WA.

Ini gunanya menyaring, dari sekian follower kita akan cari tahu mana yang benar-benar butuh jasa desain.

Postingan bisa berupa status FB, Feed IG, instastory, ataupun status WA.

Ketiga, berikan penawaran promosi

Di level ini yang sudah tersaring di langkah kedua, ini waktu yang tepat untuk memberikan penawaran.

Yang perlu diingat bahwa, untuk bisa jualan tinggi maka calon pembelinya harus banyak.

Promosi ke 10 kontak, tentu beda hasilnya kalau promosi ke 1000 kontak.

Untuk dapetin kontak gimana? Ya tambah followernya dulu..

Terus saring lagi. Begitu ya..

9. Tidak pernah mengevaluasi hasil pekerjaan

“Sesuatu yang bisa diukur, berarti bisa dikembangkan”
Kalau tidak pernah diukur atau dievaluasi berarti?

Coba jawab..

Ini yang sering diabaikan. Sebenarnya tidak ada rumus baku untuk berhasil. Yang ada adalah mencoba cara yang berbeda sampai berhasil, Dan gunakan data.

Kalau ibadah pakai DALIL, bisnis pakai DATA.

Data apa yang harus diukur di social media marketing?

  • Insight di Instagram
  • Jumlah interaksi di Facebook
  • Jumlah kontak WA yang terkumpul setiap harinya

Apakah turun? Naik? Atau tidak tahu..

Mulai sekarang, teman-teman coba ukur pekerjaannya.Apakah sudah sesuai target? Jangan-jangan selama ini salah eksekusinya

Jangan-jangan selama ini keliru jam postingnya, hashtagnya, target marketnya salah..dan sebagainya.. Selalu ukur dan evaluasi.

Itu dia 9 kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil optimasi socmed teman2 semoga bermanfaat.

Jiwai Bisnismu
Jiwai Bisnismu

No responses yet